Monday 24 August 2015

Faktor Munculnya Cairan Dalam Liang Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

Cairan organ intim wanita termasuk masalah yang dikeluhkan para remaja putri. Menjadikan mereka gelisah dan bersedih. Rasa sedih dan gelisah ini akan semakin bertambah bila cairan tersebut disertai dengan bau tidak sedap dan rasa gatal.

Di beberapa kasus, cairan ini merupakan hal yang normal, tetapi di lain kasus, bisa saja dipicu oleh infeksi dan penyakit, dan karena tidak menerapkan asas hidup bersih serta tidak memperhatikan kesehatan yang memadai.

Cairan normal
Cairan normal akan keluar pada kondisi-kondisi berikut:
  • Sebelum menstruasi, dipicu oleh darah yang tertahan pada masa ini. Dan kadangkala terjadi setelah menstruasi.
  • Di tengah-tengah menstruasi pada saat keluarnya sel tel ur dan ovarium.
  • Ketika hamil.
  • Ketika melakukan hubungan seksual.
Cairan yang keluàr pada kondisi-kondisi ini adalah normal dan tidak perlu diresahkan. Cairan kelamin wanita normal tampak berlendir seperti cairan rahim, atau berbentuk cair seperti cairan organ intim wanita dan organ-organ reproduksi luar. Cairan ini tidak berbau serta tidak menimbulkan gatal.

Cairan tidak normal (penyakit)
 
Di samping cairan yang normal, ada jenis cairan lain yang tidak normal, yang menimbulkan rasa sakit dan bau tidak sedap, menjadikan si gadis merasa malu untuk berterus-terang atau bercerita kepada salah seorang kerabatnya, atau untuk mencari obatnya.

Cairan ini umumnya disebabkan oleh infeksi pada bagian dalam organ reproduksi. Bila telah kering, cairan ini membuat si gadis merasa gatal dan ingin menggaruknya, lalu terkelupas dan terjangkit infeksi akibat kuman (mikroba). Infeksi ini akan menimbulkan rasa sangat perih dan sangat gatal yang menimbulkan keinginan untuk selalu digaruk.

Sumber-sumber cairan ini secara umum
 
Cairan organ intim wanita berasal dan tiga organ:
1. Organ luar reproduksi
2. Saluran organ intim wanita
3. Leher rahim

Darimanapun asalnya, sebagaimana yang telah kami Sebutkan, cairan organ intim wanita yang berbentuk lendir yang normal tidak perlu diresahkan. Adapun bila warna cairan organ intim wanita berubah, seperti bernanah, berdarah, berwarna pekat, dan mengeluarkan bau tidak sedap, maka harus dicarikan cara yang tepat untuk mengobatinya.

Sebab-sebab cairan kelamin wanita berbau tidak sedap
 
Cairan organ intim wanita menjadi berbau tidak sedap disebabkan oleh banyak faktor, bisa disimpulkan menjadi berikut ini :

1. Radang pada organ luar reproduksi, seperti radang pada labia mayora dan labia minora atau kelenjar bartholin yang terdapat di mulut organ intim wanita atau kelenjar-kelenjar lainnya yang terdapat di bawah kedua bibir kemaluan, radang kulit atau jamur lainnya seperti tinea, eksim, dan lainnya. 

2. Radang leher rahim, seperti radang leher rahim bernanah, gonorhoe, atau tumor leher rahim, dan seterusnya. 

3. Radang kemaluan wanita, seperti peradangan-peradangan yang dia lami sebagian wanita yang tidak memperhatikan kebersihan diri sehingga kuman dan jamur berkembang biak di daerah kemaluan wanita dan menimbulkan peradangan serta cairan yang mengeluarkan bau tidak sedap.

Masih ada jenis radang lain yang khusus pada kemaluan wanita yang muncul akibat tertular jamur. Jenis radang ini muncul secara khusus pada kalangan wanita yang mengidap diabetes melitus dan yang hamil. Akibat radang ini muncul cairan-cairan putih kental disertai rasa gatal dan perih ketika melakukan hubungan s*ksual. Permasalahan ini dipicu oleh munculnya jamur monilia yang banyak pada saat hamil.

Bisa juga disebabkan tertular oleh parasit tricomonas ketika melakukan hubungan s*ks dengan seseorang yang urethranya terserang parasit ini, lalu menimbulkan infeksi pada dinding kemaluan wanita dari leher rahim dan terluka/lecet. Cairan yang dihasilkannya berbentuk busa berwarna kuning atau kehijau-hijauan, mengeluarkan bau tidak sedap, berbusa seperti busa sabun.

Kiat penyembuhan

Pertama kali harus memperhatikan kebersthan diri, kemudian apabila terserang, segera konsultasi kepada dokter untuk menentukan pengobatan yang seharusnya sesuai dengan kondisi dan sebabnya.

Permasalahan yang dialami oleh para remaja putri, mereka takut untuk memeriksakan diri pada para ahli penyakit kewanitaan karena rasa malu yang berlebihan. Sudah barang tentu melalaikan mengobati cairan ini berdampak pada gangguan psikis, rasa sakit, dan luka yang sangat disertai gatal yang terus-menerus. Bagi siapa saja yang menderita cairan ini agar sesegera mungkin berkonsultasi kepada dokter untuk menentukan pengobatan yang semestinya.

0 comments:

Post a Comment