Wednesday, 23 September 2015

Bagimana Sih Pacara Yang Sehat Itu ?

Pacaran Sehat
Ketika mengalami pubertas, kita sudah mulai taksir menaksir dengan lawan jenis dan pacaran. Tapi nih, sebenarnya boleh atau tidak sih kita pacaran ?

Sebenarnya sih tidak ada undang-undang atau hukum yang melarang kita pacaran. Yang paling penting adalah apabila kita sudah menentukan pilihan untuk pacaran, kita harus bisa bertanggung jawab terhadap perilaku kita berpacaran alias berpacaranlah dengan cara yang sehat. (baca juga : Tips Gaul Sehat Untuk Remaja)

Seperti Apa Sih Pacaran Sehat Itu ?
a. Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agama adalah panutan kita dalam hidup. Tanpa agama hidup bakal gak berarah. Nah, biar pada waktu pacaran kita tidak melakukan hal yang aneh-aneh, ingatlah norma agama agar pacaran yang kita lakukan masih dalam batas wajar.

b. Sebagai penyemangat atau motivasi diri. Kita dan si dia kan masih sama-sama sekolah nih, kita bisa manfaatkan waktu pacaran untuk belajar bersama atau belajar kelompok dengan teman lainnya juga.

c. Kenalin pacar ke orang tua. Dengan kita kenal orang tua kita masing-masing, kita bakal mikirin perasaan mereka, jadi kita akan menjaga diri dalam dalam berpacaran.

  • Kita harus saling menghormati dan menghargai. Kalau memang kita sayang sama si dia atau sebaliknya, kita tidak akan melakukan sesuatu yang akan merugikan masa depan.
  • Hindari kontak fisik yang berlebihan. Kita harus mampu mengontrol dorongan s*ksual
  • Selain itu, kita harus mampu mengendalikan emosi supaya tidak saling menyakiti atau melecehkan, misalnya memukul/dipukul, menendang/ditendang, dan berkata kasar, dll.
Manfaatkan juga waktu luang berduaan untuk melakukan kegiatan ekstrakunikuler di sekolah atau kegiatan yang kreatif, misalnya membaca, membuat benda-benda kreatif, olah raga, berkebun, aktivitas sosial, dan lain-lain, seru banget kan.

Katakan Tidak Untuk Prilaku Yang Beresiko
Kita sebagai remaja, tentunya senang  dengan siapa saja. Tapi tetap harus pintar pilih-pilih  teman dong, jangan sampai kita salah pilih teman yang dapat menjerumuskan kita ke dalam penlaku berisiko (membolos, berkelahi, melecehkan teman, NAPZA, s*ks pra nikah, dan kenakalan lainnya).

Oya, pacaran bukan berarti dunia hanya milik kita berdua dengan si dia saja lho,  hindari saling tergantung satu sama lain dan kita jangan melupakan sobat-sobat kita dong.

Nah, bagaimana sikap kita dalam menghadapi ajakan/bujukan negative teman sehingga terhindar dari penilaku berisiko :
Ekspresikan ketidak setujuan atau penolakan bila ada tawaran/bujukan yang bersifat negatif, kita bisa ambil jurus-jurus seperti ini :

Nyatakan Perasaan Dan Permasalahan Kita Dengan Jelas
Seperti:
• Saya merasa sedih ketika ….
• Saya merasatertekan ketika....
• Saya merasa tidak enak ketika....
• Saya merasa ketika...
Contoh : “Saya merasa tertekan jika kamu memaksa mengikuti kemauan berhubungan s*ks.”

Ungkapkan Keinginan Kita
Seperti  :
• Saya merasa lebih baik jika......
• Saya menginginkan kamu.. …
• Maukah kamu.....
Contoh : “Aku rasa lebih baik kalau aki tidak ikutan bolos deh “

Minta Pendapat Atas Perasaan Tidak Setuju Kita Terhadap Prilaku-prilaku Negatif

Seperti  :
• Bagaimana menurutmu ? kalau….
• Sorry, kamu merasa keberatan nggak ? jika…..
Contoh : “Bagaimana menurutmu tentang pendapat saya kalau merokok tidak baik untuk kesehatan kita ?”

Cara menghindari ajakan negative
A. Sampaikan  penolakan dengan :
1. Menolak dengan sopan dan halus, contoh :
Tanya : Kamu mau minum bir ?
Jawab : Maaf saya tidak mau mencoba, karena bisa membuat otak saraf kita rusak lho…

2. Tidak memberi reaksi, contoh :
Tanya : Kamu mau pakai ini ? (menawarkan ganja)
Jawab : Saya harus pergi, ada hal lain yang harus dikerjakan (smabil jalan terus seolah-olah tidak mendengar tawarannya)

3. Mengajukan Alternatif (Buat Kesepakatan), contoh :
Tanya : Ikut aku kekamar yuk ?
Jawab : Daripada pacaran dikamar, mending kita nonton bola distadion, yuk ?

B. Membalikkan tekanan
Apabila teman kita tidak bisa dihadapi dengan cara yang halus.. kita bisa menolak dengan lebih keras tetapi tetap sopan (tidak dengan berkata kasar)
Contoh:
Tanya : Ayo dong cobain!!”
Jawab : Sudah aku bilang, ngga mau! Kamu tidak dengar ya?

C. Menghindari Keadaan

Bila tahu ada orang atau situasi yang akan memaksa kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik, HINDARILAH!

D. Bentengi Diri
  • Beradalah bersama orang-orang yang mendukung keputusanmu untuk tidak melakukan perilaku berisiko
  • Tekun beribadah
  • Bekali diri juga dengan informasi kesehatan reproduksi (baca juga : Apa Sih Arti Gender Sebenarnya )
  • Mengisi waktu dengan kegiatan positif (olahraga, rekreasi, kesenian, kegiatan ekstrakurikuler seperti PMR, OSIS, diskusi, dan lain-lain)
  • Kalau ada masalah, biasakan curhat atau bercerita jujur dengan orang-orang terdekat kita, misalnya sahabat, konselor sebaya, kakak atau orang tua. Orang tua bisa juga kok jadi sahabat kita.

0 comments:

Post a Comment