Ada beberapa kebiasaan buruk yang menyebabkan kerusakan atau kerapuhan gigi, di antaranya:
1). Kebiasaan meininum lemon dan asam-asaman.
1). Kebiasaan meininum lemon dan asam-asaman.
2). Meininum juice dengan sedotan. ini akan mengulur waktu keberadaan juice di sekitar gigi.
3). Sebagian mahasiswa fakultas-fakultas ilmiah yang mempelajani kimia dan mahasiswa-mahasiswa yang berada di laboratorium, dapat diperhatikan bahwa mereka pada umumnya mengalami kerapuhan lapisan email pada gigi seri. Penyebabnya adalah, seringkali meniup asam-asaman dengan mulut ketika melakukan percobaan kimia.
4). Sebagian remaja putri yang kecanduan mengonsumsi dan menelan makanan, kemudian memuntahkannya lagi untuk menelan sejumlah makanan yang lain (bulimia), ditemukan gigi mereka mengalami kerapuhan lebih cepat dan yang lainnya. Penyebabnya adalah, ketika muntah, asam lambung (asam hidrokiorik) akan keluar bersama makanan dan menyebabkan gigi rapuh. Faktor yang sama juga menjadi penyebab sebagian ibu-ibu hamil mengalami kelemahan pada gigi mereka pada bulan-bulan pertama kehamilan akibat gejala muntah yang menyertai kehamilan. (Baca juga : Cara Melindungi Gigi Dari Kerusakan)
Efek-efek yang timbul akibat kerusakan gigi
Ada banyak efek yang timbul akibat rusaknya gigi seseorang. Di antaranya rasa sakit yang menusuk pada pembuluh darah, syaraf, dan kelenjar getah bening, dan kadangkadaflg sampai menyerang urat syaraf gigi. Dalam kondisi ini, terlebih dahulu harus menyembuhkan urat syaraf gigi sebelum menyembuhkan gigi itu sendiri.
Sebagaimana juga terjadi bengkak-bengkak (bernanah pada tulang rahang), yang kadangkala berubah menjadi lubang yang busuk, yang mana melalui lubang-lubang ini kuman akan menyelinap ke aliran darah. Akibatnya, seseorang akan mengalami rematik, atau infeksi, atau rasa sakit yang hebat pada ginjal dan mata.
Komplikasi ini akan semakin bertambah pada para pengidap penyakit gula dan penyakit-penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Bagaimana menggunakan sikat gigi yang baik?
Pertama, bentuk sikat gigi harus pas dan bisa menyentuh semua gigi dalam mulut.
Kedua, bulu sikat gigi harus lembut, tidak sampai menyebabkan luka pada gusi dan gigi.
Cara pemakaian
Setelah diberikan pasta gigi, sikat gigi diletakkan di atas permukaan gigi bagian luar, di mana sebagian bulu sikat gigi berada di pinggiran gusi, dan sebagian yang lain berada di bagian gigi yang bersambung dengan gusi. Sikat gigi diposisikan sedikit miring, mengarah ke akar gigi. Setelah itu sikat gigi di gerakkan dan arah gusi ke arah permukaan gigi seri. Artinya, pada gigi bagian bawah sikat digerakkan dari bawah ke atas, adapun pada gigi bagian atas maka sebaliknya. Kemudian permukaan gigi bagian dalam juga dibersihkan dengan cara yang sama. Kemudian permukaan gigi seri dan gigi geraham pada semua gigi dibersihkan dengan menggerakkan sikat gigi secara horizontal dan depan ke belakang. Setelah itu, mulut dibersihkan beberapa kali dengan air hangat.
0 comments:
Post a Comment