Dengan kata lain, bagaimana mengantisipasi kerusakan gigi ?
(Baca juga : Beberapa kebiasaan buruk yang menyebabkan kerusakan gigi)
1). Memilih minuman yang bermanfaat dan tepat, seperti susu dan beragam produk olahannya, buah-buahan dan sayurs ayuran segar untuk memelihara kesehatan gusi dan kesehatan tulang rahang.
(Baca juga : Beberapa kebiasaan buruk yang menyebabkan kerusakan gigi)
1). Memilih minuman yang bermanfaat dan tepat, seperti susu dan beragam produk olahannya, buah-buahan dan sayurs ayuran segar untuk memelihara kesehatan gusi dan kesehatan tulang rahang.
2). Sebisa mungkin menghindari makan disela-sela tiga waktu makan yang pokok.
3). Melakukan perawatan yang baik, dengan membersihkan gigi setelah mengonsumsi manis-manisan, tepung-tepungan, dan berbagai sari buah-buahan (juice).
4). Mengurangi mengonsumsi makanan yang mengandung gula, membersihkan gigi dan mulut sehabis mengonsumsinya, dan berusaha keras agar makanan-makanan tersebut tidak berada (tersisa) di dalam mulut dalam jangka waktu yang panjang.
5). Mengunyah makanan dengan baik
6). Ketika mengonsumsi bahan-bahan yang asam seperti lemon dan mentega, serta yang sejenisnya, gigi dan mulut harus langsung dibersihkan dengan baik setelahnya.
7). Membiasakan anak-anak sejak kecil untuk mencuci dan membersihkan gigi dan mulut sebelum dan setelah tidur. Menanamkan rasa cinta di hati mereka terhadap kebiasaan ini, sehingga kelak mereka tumbuh besar seperti itu. Hal itu dapat dilakukan dengan menggunakan sikat dan pasta gigi dengan cara yang benar.
Menggunakan sikat dan pasta gigi dengan cara yang benar dapat menghilangkan flak yang melekat di atas permukaan gigi yang menampung sisa-sisa makanan dan kuman-kuman pemicu gigi rusak. Semua permukaan gigi, permukaan bagian dalam dan luar, harus tersentuh dengan sikat gigi. Sikat gigi harus lembut, memiliki bulu yang terbuat dari nilon bundar halus untuk meminimalisir bahaya yang bisa ditimbulkan terhadap gusi. Bentuk dan ukuran sikat gigi harus sesuai, dimana sikat gigi bisa mencapai semua gigi serta semua bagiannya.
8. Sebisa mungkin tidak makan di luar rumah, supaya kita bisa mencuci dan membersihkan gigi langsung setelah mengonsumsi makanan. Para karyawan -misalnya- yang memakan makanan-makanan di tempat kerja mereka, serta mendatangi tempat-tempat makan umum, mereka tidak membersihkan gigi mereka langsung setelah makan, sesuatu yang akan menyebabkan gigi mereka rusak. (Hal itu bisa diatasi dengan cara membawa sebatang siwak di saku sebelum keluar rumah).
9. Ada beberapa jenis makanan dan bahan makanan kering yang dapat membantu membersihkan gigi. misalnya, tebu, lobak, jeruk, dan apel, dengan harus tetap memberikan perhatian yang baik dengan membersihkan mulut dan setelah mengonsumsinya.
10. Ada potongan benang sutera yang bisa digunakan untut membersihkan lubang-lubang yang terdapat di sela-sela gigi yang sulit dibersihkan dengan sikat saja, dan ada juga tangkai tumbuhan tertentu yang digunakan untuk tujuan itu.
11. Tidak meninggalkan jarak antara gigi setelah mencabut salah satunya dan meninggalkan tempatnya kosong tanpa diisi dengan sesuatu apa pun sebagai ganti dari gigi yang telah dicabut, karena hal itu bisa berakibat menumpuknya sisa-sisa makanan pada tempat ini, yang akan menjadikan gigi rentan rapuh serta gusi sakit.
12. Tidak berlebihan dalam mengonsumsi minum-minuman yang mengandung soda, juice, manisan, dan asam-asaman.
13. Menggunakan pasta gigi yang mengandung zat flouride. Telah ditemukan, bahwa bahan flouride menyatu bersama lapisan email gigi dan menjadikannya lebih kuat dan tidak mudah keropos dan rusak. Penelitian-penelitlan ini telah membuktikan adanya hubungan antara flouride dan menambah daya tahan gigi untuk tidak cepat keropos dan rusak. Para ilmuan telah menemukan, bahwa anak-anak ketika mereka mengonsumsi zat flouride, gigi-gigi mereka menjadi lebih kebal terhadap kerusakan. Oleh karena itu, beberapa negara mulai menambahkan zat ini dengan kadar tertentu ke dalam minuman-minuman, di mana kadar yang telah diperhitungkan ini tidak berpengaruh terhadap keseh atan secara umum, justru pada waktu yang sama bermanfaat untuk mengantisipasi penyakit-penyakit kerusakan gigi.
Badan-badan penelitian ilmiah menyarankan agar orang-orang yang mengonsumsi air ininum yang mengandung flouride agar mereka juga menggunakan pasta gigi yang mengandung zat ini dengan teratur.
Adapun orang-orang yang berdomisili di daerah-daerah yang zat ini tidak dikandung oleh air minum mereka (Seperti yang berdomisili di daerah pedalaman atau daerah-daerah yang jauh dari kota), hanya menggunakan pasta gigi yang mengandung flouride saja tidak cukup untuk melakukan antisipasi, tetapi mereka juga perlu menggunakan cairan-cairan untuk kumur atau pil-pil yang mengandung flouride.
14. Melakukan pemeriksaan gigi secara rutin serta menghubungi dokter untuk mengetahui kerusakan gigi dan penyakit-penyakit lain dan mengobatinya sebelum menjadi parah. Pada umumnya, gigi orang yang sakit kadang mengalami kerusakan atau penyakit-penyakit lainnya namun ia sama sekali tidak merasakannya. Di sinilah letak kegunaan dan arti penting melakukan konsultasi dokter.
15. Seorang ibu harus memperhatikan gigi anaknya. Bahkan semenjak masih hamil, dengan mengonsumsi bahan-bahan yang kaya kalsium dan unsur mineral yang berguna dan penting untuk menguatkan tulang.
Ini sangat berguna dalam menghadapi berbagai problem gigi di kemudian hari. Di sini dokter bisa memberikan resep obat-obatan dan pil yang cocok untuk mengantisipasi dan mengobati kekurangan unsur-unsur gizi bagi wanita yang mengandung.
Ketika bayi masih menetek, sangat berguna sekali agar sang ibu selalu mengusap gusi sang bayi dengan secarik kain tipis -bahkan sejak gigi masih belum tumbuh-. ini membantu mengh ilangkan sisa-sisa makanan dan bakteri-bakteri yang dapat menggerogoti gigi-gigi yang belum tumbuh sama sekali.
Adapun anak-anak, maka seharusnya tidak memberikan mereka juice-juice dan manis-manisan sebelum tidur. Karena waktu tidur yang panjang akan memberikan kesempatan yang besar bagi bakteri-bakteri untuk menimbulkan fermentasi, lalu terjadi kerusakan dengan cepat pada gigi anak kecil. Oleh sebab itu, harus diperhatikan dengan baik agar tidak berlebihan dalam memberikan anak-anak makanan-makanan ini, dengan tetap memberikan perhatian dalam membersihkan mulut dan gigi dengan baik dan membiasakan anak-anak agar minum setelah mengonsumsi makanan.
Kedua orang tua juga harus melakukan pemeriksaan rutin terhadap gigi anak-anak sejak usia dini dengan mendatangi dokter spesialis
0 comments:
Post a Comment