Kebanyakan gadis pada usia pubertas atau baligh mengeluhkan Buah dada yang kecil. Buah dada kecil merupakan masalah besar bagi setiap wanita.
Di sini, kami akan menyebutkan bahwa Buah dada yang kecil terbagi menjadi dua tipe:
Tipe pertama, Buah dada yang kecil, namun pertumbuhan fisik tetap normal dan siklus menstruasi berjalan teratur.
Tipe kedua, Buah dada yang kecil disertai dengan terhentinya siklus haid dan pertumbuhan fisik yang tidak normal (jangkung atau kerdil).
Sebelum mengupas masalah mi lehih luas lagi, di sini perlu kami nasihatkan kepada sernua remaja putri dengan tiga perkara:
Pertarna, kecilnya Buah dada bukanlah tanda kekurang feminiman seorang wanita, sebagaimana besarnya Buah dada juga bukan tanda kesempurnaannya.
Kedua, seorang gadis tidak perlu cemas dengan besar-kecil bentak Buah dadanya selama umurnya masih di bawah delapan belas tahun. Karena pada usia ini tanda-tanda pubertas baru mulai tampak, dan hormon tubuh mulai stabil. Bahkan, disarankan agar seorang gadis tidak usah cemas dengan besar-kecil bentuk Buah dadanya selama ia belum menikah -jika kondisi kesehatan, fisik, dan sikius haidnya berjalan normal-, karena bentuk Buah dada akan semakin besar setelah menikah, dan akan semakin besar lagi di saat mengandung.
Ketiga, kecilnya Buah dada tidak berimplikasi permasalahan atau kelainan apa pun terhadap kewanitaan (feminitas) seorang gadis selama hormon-hormonnya seimbang. Dengan artian, siklus menstruasinya teratur, dan tidak terlambat dan umur delapan belas tahun, tidak tumbuh bulu yang lebat pada dagu dan di atas bibir, dan seterusnya.
Struktur (susunan) Buah dada dari segi anatomi, susunan Buah dada terdiri dari :
1. Jaringan kelenjar, terdiri dari kelenjar-kelenjar penghasil air susu (kelenjar yang menyerupai tandan buah anggur). Kepadanyalah fungsi utama Buah dada kembali, yakni memberikan ASI kepada bayi (tentunya setelah menikah, mengandung, dan melahirkan)
2. Jaringan lemak Merupakan jaringan yang bekerja membentuk Buah dada sehingga ia tampak bulat dan montok, dan yang menyusun kebanyakan bantalan elastis bagi Buah dada.
3. Jaringan serabut, yang menggabungkan masing-masing jaringan di atas, antara yang satu dengan yang lain.
Kelenjar Buah dada dilapisi oleh kulit yang berujung pada puting Buah dada, di mana di sekitar puting ini terdapat lingkaran kecil yang disebut lingkaran puting.
Pengaruh hormon terhadap bentuk Buah dada
Pertumbuhan Buah dada tidak hanya dikendalikan oleh hormon perempuan saja (hormon ovarial), melainkan juga dikendalikan oleh hormon-hormon lain seperti hormon pertumbuhan, insulin, hormon kelenjar gondok, hormon kelenjar di atas ginjal (upper nephritic), dan sebagian hormon kelenjar Hipofise (kelenjar yang terletak di dasar otak).
Kecilnya bentuk Buah dada disebabkan oleh ketidak seimbangan hormon. Ketika produksi hormon yang menstimulasi pertumbuhan sel-sel Buah dada berkurang, bentuk Buah dada akan menjadi kecil. Dan pada kondisi-kondisi tertentu, kecilnya bentuk Buah dada disebabkan oleh penyakit kronis, seperti penyakit gula, penyakit akibat gizi buruk, serta tubuh yang teramat kurus.
Setelah dilakukan pemeriksaan yang intensif dan pengidentifikasian faktor penyebab mungilnya Buah dada, permasalahan ini akan segera bisa ditangani.
Operasi pembesaran Buah dada
Ada beberapa metode operasi untuk pembesaran Buah dada yang mungil, salah satunya dengan menyuntikkan zat yang tidak berinteraksi dengan tubuh, seperti siikon, ke dalam Buah dada di bawah kelenjar susu melalui operasi kecil di sisi bagian bawah lipatan Buah dada, supaya bekas operasi ini tidak tampak. (Metode ini sebenarnya berbahaya sekali dan bisa mengakibatkan kanker pada bagian yang disuntik.).
Di sini, kami akan menyebutkan bahwa Buah dada yang kecil terbagi menjadi dua tipe:
Tipe pertama, Buah dada yang kecil, namun pertumbuhan fisik tetap normal dan siklus menstruasi berjalan teratur.
Tipe kedua, Buah dada yang kecil disertai dengan terhentinya siklus haid dan pertumbuhan fisik yang tidak normal (jangkung atau kerdil).
Sebelum mengupas masalah mi lehih luas lagi, di sini perlu kami nasihatkan kepada sernua remaja putri dengan tiga perkara:
Pertarna, kecilnya Buah dada bukanlah tanda kekurang feminiman seorang wanita, sebagaimana besarnya Buah dada juga bukan tanda kesempurnaannya.
Kedua, seorang gadis tidak perlu cemas dengan besar-kecil bentak Buah dadanya selama umurnya masih di bawah delapan belas tahun. Karena pada usia ini tanda-tanda pubertas baru mulai tampak, dan hormon tubuh mulai stabil. Bahkan, disarankan agar seorang gadis tidak usah cemas dengan besar-kecil bentuk Buah dadanya selama ia belum menikah -jika kondisi kesehatan, fisik, dan sikius haidnya berjalan normal-, karena bentuk Buah dada akan semakin besar setelah menikah, dan akan semakin besar lagi di saat mengandung.
Ketiga, kecilnya Buah dada tidak berimplikasi permasalahan atau kelainan apa pun terhadap kewanitaan (feminitas) seorang gadis selama hormon-hormonnya seimbang. Dengan artian, siklus menstruasinya teratur, dan tidak terlambat dan umur delapan belas tahun, tidak tumbuh bulu yang lebat pada dagu dan di atas bibir, dan seterusnya.
Struktur (susunan) Buah dada dari segi anatomi, susunan Buah dada terdiri dari :
1. Jaringan kelenjar, terdiri dari kelenjar-kelenjar penghasil air susu (kelenjar yang menyerupai tandan buah anggur). Kepadanyalah fungsi utama Buah dada kembali, yakni memberikan ASI kepada bayi (tentunya setelah menikah, mengandung, dan melahirkan)
2. Jaringan lemak Merupakan jaringan yang bekerja membentuk Buah dada sehingga ia tampak bulat dan montok, dan yang menyusun kebanyakan bantalan elastis bagi Buah dada.
3. Jaringan serabut, yang menggabungkan masing-masing jaringan di atas, antara yang satu dengan yang lain.
Kelenjar Buah dada dilapisi oleh kulit yang berujung pada puting Buah dada, di mana di sekitar puting ini terdapat lingkaran kecil yang disebut lingkaran puting.
Pengaruh hormon terhadap bentuk Buah dada
Pertumbuhan Buah dada tidak hanya dikendalikan oleh hormon perempuan saja (hormon ovarial), melainkan juga dikendalikan oleh hormon-hormon lain seperti hormon pertumbuhan, insulin, hormon kelenjar gondok, hormon kelenjar di atas ginjal (upper nephritic), dan sebagian hormon kelenjar Hipofise (kelenjar yang terletak di dasar otak).
Kecilnya bentuk Buah dada disebabkan oleh ketidak seimbangan hormon. Ketika produksi hormon yang menstimulasi pertumbuhan sel-sel Buah dada berkurang, bentuk Buah dada akan menjadi kecil. Dan pada kondisi-kondisi tertentu, kecilnya bentuk Buah dada disebabkan oleh penyakit kronis, seperti penyakit gula, penyakit akibat gizi buruk, serta tubuh yang teramat kurus.
Setelah dilakukan pemeriksaan yang intensif dan pengidentifikasian faktor penyebab mungilnya Buah dada, permasalahan ini akan segera bisa ditangani.
Operasi pembesaran Buah dada
Ada beberapa metode operasi untuk pembesaran Buah dada yang mungil, salah satunya dengan menyuntikkan zat yang tidak berinteraksi dengan tubuh, seperti siikon, ke dalam Buah dada di bawah kelenjar susu melalui operasi kecil di sisi bagian bawah lipatan Buah dada, supaya bekas operasi ini tidak tampak. (Metode ini sebenarnya berbahaya sekali dan bisa mengakibatkan kanker pada bagian yang disuntik.).
0 comments:
Post a Comment