Friday 4 September 2015

Jenis Dan Fungsi Cairan Yang Ada Pada Organ Vital Wanita Yang Wajib Diketahui

Cairan v*gina berasal dari dua sumber, yang pertama kelenjar bartholin yang terletak di awal liang v*gina atau bagian luar liang v*gina. Adapun sumber yang kedua adalah kelenjar cervix. (Baca artikel sebelumnya tentang Manfaat Rangs*ngan Sebelum Bercinta)

Cairan yang dihasilkan kelenjar bartholin adalah bening dan sangat hicin untuk disentuh. Telah diketahui, bahwa posisi kelenjar ini berada di mulut v*gina memiliki hikmah, yaitu, dengan cairan licin yang dihasilkannya itu, ketika seorang Wanita telah terdorong secara s*ksual, maka v*gina bagian luar akan menjadi hicin; membantu proses penetrasi p*nis ke dalam v*gina dari satu sisi, dan dari sisi yang lain membantu memudahkan gerakan organ genital ketika melakukan aktivitas s*ksual.

Adapun sumber kedua bagi cairan pembasah v*gina adalah, kelenjar cervix yang memproduksi cairan lendir dengan Volume yang jauh lebih banyak dari yang dihasilkan oleh kelenjar bartholin, dan cairan ini memihiki fungsi yang sama seperti yang telah kita sebutkan tentang fungsi produksi kelenjar bartholin. Yakni dengan jatuhnya cairan ini dan leher rahim ke liang v*gina akan menutupi selaput yang menutupi v*gina dengan lapisan lengket yang membantu memudahkan gerakan organ genital laki-laki pada saat hubungan intim, gerakan yang kadang-kadang menimbulkan rasa sakit bagi wanita dan kadang-kadang bagi laki-laki jika v*gina kering. Ini kebalikan dari rasa sakit atau memar yang bisa saja terjadi pada sel-sel permukaan selaput v*gina jika terjadi gesekan p*nis dalam kondisi kering.

Masih ada fungsi lain dari kedua cairan ini di samping melumasi v*gina, yaitu membersihkan v*gina dari keasaman daerahnya. Di mana kedua cairan ini bersifat basa, sementara spermatozoa tidak mampu hidup kecuali pada lingkungan yang bersifat basa. Dengan demikian, fungsi kedua dari kerja kelenjar bartholin dan kelenjar cervix adalah, menyiapkan lingkungan basa yang cocok untuk menyambut spermatozoa serta menjaga vitalitasnya agar kesempatan hamil pada wanita lebih besar.

Cairan kelenjar cervix juga memiliki fungsi lain, di sini kita akan menyebutkannya untuk mengetahui tahapan-tahapan yang telah diatur oleh Allah bagi manusia dalam memperoleh keturunan. Di mana leher rahim (cervix) pada waktu-waktu biasa seperti tertutup, karena pada mulutnya terdapat cairan lendir yang tebal, tidak mungkin untuk ditembus oleh spermatozoa dan masuk ke dalam rahim melaluinya. Jika hubungan intim dilakukan sementara lendir penutup ini ada, maka si wanita tidak mungkin hamil. Dari sini tampak jelas peran foreplay sebelum melakukan aktivitas hubungan intim. Maka foreplay bekerja menggenjot kelenjar leher rahim, sebagaimna yang telah kita katakan, lalu cairannya menjadi banyak, dan akibat banyaknya cairan ini lendir penutup ini akan mencair dan jatuh. Dengan demikian terbukalah jalan di hadapan spermatozoa, lalu Spermatozoa melewati leher rahim masuk ke dalam, dan demikianlah diberikan kesempatan bagi wanita untuk hamil.

0 comments:

Post a Comment