Selaput dara (hymen) yaitu selaput tipis yang menghubungkan antara organ reproduksi luar (vulva) dengan pangkal organ reproduksi dalam (v*gina). Atau selaput tipis yang terletak antara labia mayora dan labia minora dan satu sisi, dari saluran rahim (uterus) dan sisi yang lain. Terletak pada kejauhan dua atau tiga sentimeter dari pintu luar.
Selaput dara ini berfungsi sebagai pelindung kemaluan wanita yang merupakan bukti tidak pernah terjadi hubungan kelamin secara sempurna sebelum malam pertama (pernikahan), atau dengan kata lain bahwa itu bukti alami atas keperawanan dan kegadisan seorang wanita.
Selaput ini tidak tertutup secara sempurna. Dengan kata lain, terdapat satu atau lebih celah yang menjadi tempat lewatnya darah menstruasi remaja putri setelah baligh. Penamaan selaput ini mengikuti bentuk celah yang ada. Bila memiiki satu celah membentuk lingkaran, maka ia dinamakan selaput anularis (lingkaran), atau berbentuk bulan sabit maka dinamakan selaput samiluner, atau bergerigi maka dinamakan koroliforn is (gergaji), atau berbentuk bintang maka dinamakan selaput fimbriatus (bintang). Dan terkadang selaput ini memiiki dua celah atau lebih, maka dinamakan selaput septus atau kribriform is (seperti penyaring). Demikianlah, penamaan selaput dara disesuaikan dengan bentuk celah yang dilalui darah menstruasi.
Jarang sekali ditemukan selaput dara yang tertutup secara sempurna, yakni selaput dara tanpa celah sebagai tempat lewatnya darah menstruasi. Dalam kondisi seperti ini, remaja putri akan merasakan rasa sakit yang sangat dan perih bila setelah menginjak usia baligh belum juga melihat darah menstruasi. Setelah masa ini, akan muncul benjolan di bagian bawah perut, yang bentuknya akan berbeda-beda sesuai dengan jumlah hitungan bulan yang telah lewat semenjak si gadis menginjak baligh.
Benjolan ini mirip kehamilan, tapi sebenarnya benjolan tersebut adalah uterus yang penuh dengan darah yang tertahan. Kadangkala, pada setiap bulannya si gadis akan merasakan perih atau rasa sakit yang sama dengan rasa sakit menstruasi walaupun darah menstruasi tidak terlihat, dan bisa jadi menyebabkan urine tertahan.
Dalam kondisi seperti ini harus dilakukan operasi ringan untuk melubangi selaput dara agar darah menstruasi dapat keluar pada setiap bulannya. Operasi ini selesai dalam hitungan beberapa detik saja setelah dilakukan pembiusan total. Umumnya dokter akan memberikan keterangan medis mengenai rincian kondisinya.
Ada lagi jenis selaput dara yang lain, di antaranya selaput yang sangat tebal, yang tidak mampu dirobek (baca: ditembus) oleh sang suami pada saat melakukan penetrasi, dan kondisi ini perlu dilakukan operasi oleh ahli bedah.
Selaput dara ini berfungsi sebagai pelindung kemaluan wanita yang merupakan bukti tidak pernah terjadi hubungan kelamin secara sempurna sebelum malam pertama (pernikahan), atau dengan kata lain bahwa itu bukti alami atas keperawanan dan kegadisan seorang wanita.
Selaput ini tidak tertutup secara sempurna. Dengan kata lain, terdapat satu atau lebih celah yang menjadi tempat lewatnya darah menstruasi remaja putri setelah baligh. Penamaan selaput ini mengikuti bentuk celah yang ada. Bila memiiki satu celah membentuk lingkaran, maka ia dinamakan selaput anularis (lingkaran), atau berbentuk bulan sabit maka dinamakan selaput samiluner, atau bergerigi maka dinamakan koroliforn is (gergaji), atau berbentuk bintang maka dinamakan selaput fimbriatus (bintang). Dan terkadang selaput ini memiiki dua celah atau lebih, maka dinamakan selaput septus atau kribriform is (seperti penyaring). Demikianlah, penamaan selaput dara disesuaikan dengan bentuk celah yang dilalui darah menstruasi.
Jarang sekali ditemukan selaput dara yang tertutup secara sempurna, yakni selaput dara tanpa celah sebagai tempat lewatnya darah menstruasi. Dalam kondisi seperti ini, remaja putri akan merasakan rasa sakit yang sangat dan perih bila setelah menginjak usia baligh belum juga melihat darah menstruasi. Setelah masa ini, akan muncul benjolan di bagian bawah perut, yang bentuknya akan berbeda-beda sesuai dengan jumlah hitungan bulan yang telah lewat semenjak si gadis menginjak baligh.
Benjolan ini mirip kehamilan, tapi sebenarnya benjolan tersebut adalah uterus yang penuh dengan darah yang tertahan. Kadangkala, pada setiap bulannya si gadis akan merasakan perih atau rasa sakit yang sama dengan rasa sakit menstruasi walaupun darah menstruasi tidak terlihat, dan bisa jadi menyebabkan urine tertahan.
Dalam kondisi seperti ini harus dilakukan operasi ringan untuk melubangi selaput dara agar darah menstruasi dapat keluar pada setiap bulannya. Operasi ini selesai dalam hitungan beberapa detik saja setelah dilakukan pembiusan total. Umumnya dokter akan memberikan keterangan medis mengenai rincian kondisinya.
Ada lagi jenis selaput dara yang lain, di antaranya selaput yang sangat tebal, yang tidak mampu dirobek (baca: ditembus) oleh sang suami pada saat melakukan penetrasi, dan kondisi ini perlu dilakukan operasi oleh ahli bedah.
0 comments:
Post a Comment