Tuesday, 22 September 2015

Penyakit-Penyakit Gusi

Penyakit gusi adalah faktor utama penyebab tanggalnya gigi, dan bukan kerusakan gigi. Pertama kali akan terbentuk zat bening yang tidak terlihat dari sisa-sisa makanan dan bakteri-bakteri beserta racunnya di sekitar gusi dan di permukaan gigi. Selanjutnya gusi menjadi tidak stabil dan berwama kemerah-merahan, lalu bengkak dan mengeluarkan darah hanya dengan disentuh. Penyakit ini dikenal dengan radang gusi dini.

Ada beberapa tanda-tanda peringatan yang mengiringinya, yang menunjukkan parahnya penyakit tersebut, yaitu:
  1. Keluarnya darah dari gusi pada saat membersihkan mulut dengan sikat gigi, atau hanya dengan menyentuh gusi.
  2. Bengkak dan memar pada gusi.
  3. Gigi miring dari posisinya yang sah, atau goyah ketika disentuh.
  4. Gusi mengerut dan menyusut dari tempatnya yang sah.
  5. Keluar bau tidak sedap dari mulut.
Setelah itu, zat-zat kapur akan meresap di bawah garis gusi, kemudian terbentuk rongga darah di antara gusi dan gigi, yang bisa terisi dengan sisa-sisa makanan dan bakteri, dan kadang menular dengan mudah ke akar gigi dan tulang rahang. Dalam situasi ini, bau tidak sedap akan keluar dari mulut.

Nasihat berharga setelah mencabut gigi

Ada beberapa saran yang mesti diperhatikan setelah mencabut gigi agar tidak terjadi permasalahan-permasalah yang berbahaya, di antaranya:
1). Jika Anda mencabut salah satu gigi geraham Anda ataupun gigi yang lain pada dokter dengan melakukan pembiusan lokal, harus diperhatikan agar Anda tidak mengendarai mobil sendiri ketika pulang ke rumah. Karena zat bius akan masih tetap ada pada darah hingga beberapa jam. 

2). Jangan mengonsumsi makanan kecuali setelah pengaruh bius hilang secara total dari mulut. Kunyah makanan dengan pelan. Hindarkan makanan keras dan sayur segar, karena untuk mengunyahnya butuh tenaga lebih. 

3). Sangat penting sekali agar gumpalan darah tetap berada pada tempat cabutan gigi (dalam lubang). Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam membersihkan gigi dan menghilangkan gumpalan darah yang terbentuk. Jangan menggunakan pasta yang menyengat ketika membersihkan gigi selama satu atau dua hari. Cukup membersihkan gigi dengan sikat gigi, dengan tetap tidak menjalankan sikat di atas daerah cabutan. 

4). Jangan melakukan olahraga berat atau mengangkat beban berat supaya tidak terjadi pendarahan baru. 

5). Hindarkan diri dari sengatan sinar matahari atau mandi uap. 

6). Tinggalkan rokok, teh, kopi, dan alkohol, karena semua ini berpengaruh tenhadap pembuluh darah dan bisa menyebabkan pendarahan. 

7). Ada beberapa jenis obat-obatan yang diberikan dokter, yang dapat membantu mengurangi rasa sakit (obat penenang).

Cemas karena penyakit gusi dan gigi
Pada masa pubertas dan di awal usia baligh pada remaja putri, mulai timbul perasaan resah dan cemas akibat perubahan-perubahan yang terjadi pada remaja putri karena adanya perubahan hormon yang menyertai masa ini. Peradangan akan tampak pada gusi dari lapisan yang menyelimuti mulut akan sangat mudah mengalami alergi karena beberapa faktor makanan. Penyakit-penyakit gigi akan muncul akibat mengonsumsi minuman-minuman dingin dan panas. Kondisi tersebut akan terus berlanjut seperti itu hingga usia 20 tahun. Ketika keseimbangan hormon mencapai batas normal, permasalahan-permasalahan gusi dan gigi pun hilang.

Pada wanita, peradangan pada gusi akan terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akibat dari rasa cemas, malas, lemas, dan banyak tidur, serta tidak menjaga kebersihan mulut.

Gigi goyah
Gejala-gejala gigi goyah:
1). Rasa sakit ketika gigi ditekan dan ketika makan dan minum.
2). Gatal-gatal dan rasa panas di gusi dan sekitar gigi.
3). Rasa sakit di tulang rahang.
4). Kadang-kadang muncul bau tidak sedap di sebagian tempat dalam mulut.

Sebab-sebab gigi goyah:
1). Zat kapur yang mengendap pada gigi.
2). Gigi yang saling dorong dan tumbuh tidak normal.
3. Tidak menjaga kebersihan gigi.
4). Penyakit-penyakit tertentu, seperti radang gusi kronis dan penyakit gula (diabetes).
5). Mengunyah makanan pada satu sisi saja dapat menyebab kan sisi yang lain lemah dan rentan infeksi.
6). Kurang vitamin C.

0 comments:

Post a Comment