Saturday, 19 September 2015

Waspadai Kanker Kulit Menjangkit Dengan Mudah

Kulit atau permukaan kulit adalah cermin yang dengannya kita bisa memastikan kondisi tubuh secara umum.

Pada musim panas, orang-orang bergegas menuju tempat-tempat liburan; mengenakan pakaian tipis, membiarkan diri mereka terkena sinar matahari secara langsung dalam jangka waktu yang panjang. Mereka melakukan hal itu lantaran tergoda dengan dinginnya air dan bersenang-senang dengan hangatnya sinar matahari.

Banyak orang tidak mengerti, bahwa matahari bisa menyebabkan belang-belang (seperti bekas luka bakar) yang berbahya pada kulit. Warna kecoklat-cokliatan yang muncul pada permukaan kulit setelah melewatkan waktu beberapa lama di pesisir pantai, tidak selamanya merupakan bukti sehat. Bahkan ia merupakan peringatan bagi pelakunya bahwa dia kelebihan dosis sinar ultra violet yang mengenai tubuhnya, yaitu sinar yang efeknya tidak hilang dengan hilangnya gejala-gejala seperti warna coklat permukaan kulit, warna merah kulit, belang kulit, dan kulit yang terkelupas. Dosis ultra violet yang lebih ini memiliki efek negatif yang berkesinambungan. Dengan kata lain, efeknya akan terus bertambah tahun demi tahun, hingga kadang.kadang muncul tumor -sebagiannya ganas- atau kerut pada kulit, yang menjadikan seseorang tampak kelihatan lebih tua sebelum waktunya.

Berdasarkan hal ini, harus diambil sikap hati-hati dan was- was serta tidak menganggap sepele perkara belangnya kulit karena sinar matahari, walaupun orang yang mengalaminya menyangka dirinya telah sembuh total dengan hilangnya gejala-gejala tersebut setelah beberapa hari.

Diantara efek yang menambah bahaya kondisi ini dari semakin banyaknya angka orang-orang yang terkena tumor kulit ganas akibat kontak langsung dengan sinar matahari dalam jangka waktu yang panjang adalah, adanya isu terjadinya lubang besar pada lapisan ozon bumi. Yaitu lapisan yang berfungsi sebagai pelindung yang menghalangi tembusnya sinar ultra violet dari matahari yang menimpa permukaan bumi beserta segenap benda dan makhluk yang ada di atasnya. Lubang ini, jika semakin lebar akan menambah prosentase kernungkinan serangan kanker kulit, karena dengan semakin besarnya lubang ini, berarti semakin besar lewatnya sinar yang sangat berbahaya ini.

Sinar ultra violet adalah sinar yang sangat pendek, yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Digunakan di tempat-tempat penelitian ilmiah (laboratonium) untuk membunuh berbagai macam bakteri. Sehingga digunakan untuk mensterilkan alat-alat perlengkapan proses operasi, dan untuk mensterilkan sebagian makanan dari penyebab-penyebab kerusakan.

Gelombang sedang dan gelombang panjang sinar ultra violet tidak hanya menyebabkan belang kulit saja, bahkan bisa menyerang sel penglihatan pada mata sehingga berakibat kehilangan penglihatan. Di samping dapat menyebabkan kanker kulit, kadang-kadang juga dapat berakibat perubahan pada sistern kekebalan dan daya tahan kulit yang melindungi manusia dari banyak gangguan dan mikroba-mikroba berbahaya yang mematikan.

Pada tahun 1987 M. Perwakilan Amerika untuk Perlindungan Lingkungan Hidup mengeluarkan statemen yang intinya, bahwa setiap kekurangan pada lapisan ozon seukuran 1%, kemungkinan terserang kanker kulit akan semakin meningkat antara 1 - 3%.

Sesungguhnya kontak dengan sinar ultra violet dengan jumlah besar dapat berakibat perubahan pada susunan DNA pada inti sel kulit. Perkara yang akan memicu tumbuhnya tumor ganas.

Setelah beberapa tahun seseorang membiarkan kulitnya secara terus menerus terkena sinar matahari secara langsung -seperti yang terjadi di daerah-daerah pesisir pada musim panas-, pertama kali, efek yang diakibatkan oleh hal tersebut muncul dalam bentuk bintik-bintik kecil yang mengelupas, pada daerah-daerah yang biasa tidak dilindungi pakaian dan sinar matahari (seperti hidung dan wajah). Bintik-bintik ini bisa berubah menjadi kanker pada sel kulit bawah, dan mulai menyebar secara perlahan ke jaringan-jaringan lain yang berdekatan.

Kanker sel-sel squamous kulit adalah yang paling cepat pertumbuhannya dan mampu berpindah ke bagian-bagian tubuh yang lain. Kanker ini biasanya muncul pada daerah-daerah kulit yang banyak melakukan kontak dengan sinar matahari.

Tetapi, dari kanker-kanker ini, yang paling ganas menyerang adalah, kanker yang tumbuh dari daerah-daerah kulit yang berwarna (seperti tahi lalat-yang jinak). Biasanya, pertama kali tumbuh berbentuk bintik-bintik tipis berwarna abu-abu atau hitam, dan pada akhirnya bisa berubah menjadi merah, atau putih, atau biru seperti titik darah dan ditutupi kulit yang terkelupas. Kanker ini tumbuh sangat cepat, apabila telah mencapai ukuran tertentu, bisa saja berpindah ke daerah-daerah tubuh yang lain.

Barangkali, orang yang paling rentan terserang kanker kulit yang tumbuh akibat terkena sinar matahari adalah, mereka yang memiliki kulit putih dan mata berwarna, terlebih orang-orang yang berambut merah atau pirang atau yang kulitnya berbintik-bintik. Mereka itu lebih cepat terbakar dengan sinar matahari, dan kulit mereka lebih rentan terkelupas dengannya.

Domisili di belahan dunia tertentu memainkan peran penting untuk terserang kanker kulit. Di daerah katulistiwa, sinar matahari jatuh menghujam dengan tegak kepada manusia. Di tempat-tempat ini, seseorang akan terkena kadar sinar ultra violet paling besar. Adapun jika seseorang berdomisili menjauh dari garis katulistiwa, baik ke utara atau ke selatan, sinar matahari akan jatuh miring kepadanya (tidak tegak). Kemiringan ini akan meininimalisir ketebalan sinar ultra violet.

Pada dekade belakangan, muncul beberapa obat-obat kedokteran yang ditempelkan/dioleskan di atas kulit sebagai pelindung dari bahaya terbakar matahari, sehingga bisa mengurangi kemungkinan terserang sinar ini.

0 comments:

Post a Comment