Tuesday, 20 October 2015

Khasiat Biduri (Tanaman Obat)

Biduri (Calotropis gigantea (1Nilld.) Drand. ex Wta1t.)
Sinonim : Cgigantea R.Br., Asclepias gigantea Willd.
Familia: asclepiadaceae.
 
Uraian:
Biduri banyak ditemukan di daerah bermusim kemarau panjang, seperti padang rumput yang kering, lereng-lereng gunung yang rendah, dan pantai berpasir. Semak tegak, tinggi 0,5-3 m. Batang bulat, tebal, ranting muda berambut tebal berwarna putih. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan. Helaian daun berbentuk bulat telur atau bulat panjang, ujung tumpul, pangkal berbentuk jantung, tepi rata, pertulangan menyirip, panjangnya 8-30 cm, lebar 4-15 cm, berwarna hijau muda. Permukaan atas helaian daun muda berambut rapat berwarna putih (lambat laun menghilang), sedangkan permukaan bawah tetap berambut tebal berwarna putih. Bunga majemuk dalam anak payung, di ujung atau ketiak daun tangkai bunga berambut rapat, mahkota bunga berbentuk kemucil kapal, berwarna lila, kadang-kadang putih Buahnya buah bumbung, berbentuk bulat telur atau bulat paniang, pangkal buah berupa kaitan, panjang 9-10 cm, berwarna hijau. Bijinya kecil, lonjong, pipih, berwarna cokelat, berambut pendek dan tebal, umbai rambut serupa sutera panjang. Jika salah satu bagian tumbuhan dilukai, akan mengeluarkan getah berwarna putih, encer, rasanya pahit dan kelat, lama-kelamaan terasa manis, baunya sangat menyengat, dan beracun. Kulit batang biduri mengandung bahan serat yang dapat digunakan untuk membuat jala. Biduri dapat diperbanyak dengan biji.

Noma Lokal :
NAMA DAERAH: Sumatera: rubik, biduri. lembega, rembega1 rumbigo. Jawa: babakoan. badori, biduri. widun, saduri. sidoguri, bidhuri. burigha. Bali: Manori, maduri Nusa Tenggara: muduri, rembiga, kore. krokoh, kolonsusu. modo kapauk. modo kampauk. Sulawesi: rambega. Nama asing: Giant milk weed, mudar plant (I), kapal-kapal (Tag.), oscherstrauch. Nama simplisia : Calotropidis Cortex Radicis (kulit akar biduri).

Penyakit Yang Dapat Diobati:
SIFAT DAN KHASIAT: Kulit akar biduri berkhasiat kolagocia, peluruh keringat (diaforetik), perangsang muntah (emetik), memacu kerja enzim pencernaan (alterflcitif) dan peluruh kencing (diuretik). Kulit kayu biduri berkhasiat enjetik, bunga berkhasiat tonik, dan menambah nafsu makan (stoniakik). Daun berkhasiat rubifcisien dan menghilangkan gatal. Getahnya beracun dan dapat menyebabkan muntah. Namun, berkhasiat sebagai obat pencahar.

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian tumbuhan yang digunakan adalah kulit akar, daun, getah, dan bunga.

INDIKASI :
Kulit akar digunakan untuk pengobatan:
Demam, perut terasa penuh, kaki pegal dan lemas, gigitan ular beracun, borok kronis, dan penyakit kulit lainnya.
 
Daun digunakan untuk pengobatan:

Kudis, luka, borok, sariwan, gatal pada cacar air (varicella), campak (measles), demam, dan batuk.

Bunga digunakan untuk pengobatan : radang, lambung (gastritis), batuk, sesak napas, influenza, sifilis sekunder, kencing nanah (gon orrhoea), dan kusta (lepra).

Getah digunakan untuk pengobatan:
Bisul, eksim, pembesaran kelenjar getah bening, luka pada sifilis, luka di kaki, sakit gigi, dan mencabut dun yang menusuk kulit.

Komposisi:
Akar menganciung saponin, sapogenin, kalotropin, kalotoksin, uskarin, kalaktin, giganfin, dan harsa, Daun mengandung saponin, flavonoida, polifenol, tanin, dan kalsium oksalat. Batang mengandung tanin, saponin, dan kalsium oksalat. Getah mengandung racun jantung yang menyerupai digitalis.

0 comments:

Post a Comment