Org*sme adalah tahap puncak dari aktivitas hubungan s*ksual. Puncak dan kenikmatan hubungan s*ksual. Pada umumnya laki-laki tidak bermasalah dalam mencapai org*sme. Hampir setiap pria yang mengadakan hubungan s*ksual, menemui titik puncak kenikmatannya. Setiap pria mengeluarkan air maninya pada tahap puncak tersebut. Saat itulah kenikmatan puncak yang dirasakan oleh pasangan pria. Saat itu pula ada semacam kenikmatan plus yang dirasakan pasangan perempuan.
Saat pasangan pria memuntahkan air kenikrnatan yang hangat atau suam-suam kuku itu, saat itu pula ada tambahan kenikmatan bagi pasangan wanita, namun pada saat kenikmatan plus itu terjadi bukan berarti pasangan wanita juga mencapai org*sme. Org*sme pada wanita juga sama, bahkan dalam beberapa kejadian sering wanita melebihi knikmatannya daripada pria. Bila pasangan pria dalam org*sme mengeluarkan cairan, pasangan wanita juga mengeluarkan cairan. Bedanya, pada pasangan pria air itu selalu menyemprot keluar, dan sama kejadiannya pada setiap pria. Lain halnya dengan wanita. Pada wanita keluamya cairan kenikmatan itu bervariasi. Setiap wanita berbeda-beda, ada yang menyemprot seperti laki-laki, namun daya semprotnya sedikit agak lemah, tidak sekencang laki-laki. Namun satu dua diantara perempuan juga ada yang daya semprotnya lebih keras menyamai daya semprot laki-laki.
Sebagian perempuan ada yang mengeluarkan air kenikmatan org*sme itu merembes atau mengalir secara bertahap. Air kenikmatan yang dikeluarkan pasangan pria itu juga bervariasi kekentalannya. Ada yang kental mirip air mani laki-laki, dan ada pula yang encer. Pada posisi yang sangat memuncak pasangan wanita dapat mengeluarkan air yang sangat banyak. Bahkan melebihi air yang dikeluarkan oleh pasangan pria. Dan wanita dapat keluar berkali-kali dalam satu paket permainan, dimana pria tidak mampu melakukannya tanpa istirahat.
Banyak wanita yang tidak menemui org*sme.
Banyak wanita yang tidak pernah mengalami org*sme, meskipun umur perkawinannya sudah bertahun-tahun. Hal ini terutama banyak terjadi pada wanita pedesaan yang kurang/minim wawasannya tentang s*ks. Termasuk wanita yang kolot-kolot dan menganggap tabu pembicaraan s*ks, meskipun dengan suaminya. Salah satu dari sekian banyak kasus org*sme yang tidak didapatkan wanita kami lamprkan untukAnda sebagai berikut:
Tanya : Baru setahun saya menikah, tapi saya belum pernah merasakan org*sme. Padahal fisik saya dan suami terbilang oke. Mengapa bisa begitu, Dok?
Jawah : Banyak orang bilang, org*sme pada kehidupan suami isteri baru bisa tercipta dengan baik setelah melampaui tahun ke tiga perkawinan, nah sabar saja! org*sme merupakan tahap puncak dari aktivitas hubungan s*ks.
Secara sederhana dapat dijelaskan, sebelum org*sme wanita harus melalui tahap pemanasan (foreplay) dahulu yang memerlukan waktu cukup lama. Kemudian fase org*sme dan diakhiri dengan fase pemulihan. Pencapaian org*sme dipengaruhi oleh banyak hal antara lain, kondisi fisik, kondisi v*gina dan kondisi sekitarnya.
Apabila selalu timbul nyeri setiap berhubungan maka org*sme akan sulit dicapai. Selain itu, org*sme juga dipengaruhi oleh hal-hal berikut ini : Keinginan untuk berhubungan s*ks, situasi lingkungan saat berhubungan, pengalaman masa lampau atau presepsi tentang tingkah laku s*ksual, pendekatan saat pemanasan, teknik pemanasan yang dilakukan oleh pasangannya, teknik kontak s*ksual, perhatian suami, kemampuan suami untuk bertahan lebih lama dan lain-lain.
Kegagalan org*sme pada wanita, umumnya terletak pada suami. Karena itu, ajaklah suami Anda berdiskusi untuk mengetahui permasalahan sesungguhnya dan hal ini harus didasari oleh rasa saling terbuka dan kejujuran. Langkah berikutnya mencari jalan keluar bersama, apabila belum juga berhasil mintalah dokter ahli untuk membantu memecahkan masalahnya, apabila masalah utama pada istri silahkan berkonsultasi pada dokter spesialis Obgyn, apabila masalah pada suami silahkan berkonsultasi pada spesialis Andrologi. Nah, selamat berdiskusi untuk memecahkan masalah secara bersama!
Saat pasangan pria memuntahkan air kenikrnatan yang hangat atau suam-suam kuku itu, saat itu pula ada tambahan kenikmatan bagi pasangan wanita, namun pada saat kenikmatan plus itu terjadi bukan berarti pasangan wanita juga mencapai org*sme. Org*sme pada wanita juga sama, bahkan dalam beberapa kejadian sering wanita melebihi knikmatannya daripada pria. Bila pasangan pria dalam org*sme mengeluarkan cairan, pasangan wanita juga mengeluarkan cairan. Bedanya, pada pasangan pria air itu selalu menyemprot keluar, dan sama kejadiannya pada setiap pria. Lain halnya dengan wanita. Pada wanita keluamya cairan kenikmatan itu bervariasi. Setiap wanita berbeda-beda, ada yang menyemprot seperti laki-laki, namun daya semprotnya sedikit agak lemah, tidak sekencang laki-laki. Namun satu dua diantara perempuan juga ada yang daya semprotnya lebih keras menyamai daya semprot laki-laki.
Sebagian perempuan ada yang mengeluarkan air kenikmatan org*sme itu merembes atau mengalir secara bertahap. Air kenikmatan yang dikeluarkan pasangan pria itu juga bervariasi kekentalannya. Ada yang kental mirip air mani laki-laki, dan ada pula yang encer. Pada posisi yang sangat memuncak pasangan wanita dapat mengeluarkan air yang sangat banyak. Bahkan melebihi air yang dikeluarkan oleh pasangan pria. Dan wanita dapat keluar berkali-kali dalam satu paket permainan, dimana pria tidak mampu melakukannya tanpa istirahat.
Banyak wanita yang tidak menemui org*sme.
Banyak wanita yang tidak pernah mengalami org*sme, meskipun umur perkawinannya sudah bertahun-tahun. Hal ini terutama banyak terjadi pada wanita pedesaan yang kurang/minim wawasannya tentang s*ks. Termasuk wanita yang kolot-kolot dan menganggap tabu pembicaraan s*ks, meskipun dengan suaminya. Salah satu dari sekian banyak kasus org*sme yang tidak didapatkan wanita kami lamprkan untukAnda sebagai berikut:
Tanya : Baru setahun saya menikah, tapi saya belum pernah merasakan org*sme. Padahal fisik saya dan suami terbilang oke. Mengapa bisa begitu, Dok?
Jawah : Banyak orang bilang, org*sme pada kehidupan suami isteri baru bisa tercipta dengan baik setelah melampaui tahun ke tiga perkawinan, nah sabar saja! org*sme merupakan tahap puncak dari aktivitas hubungan s*ks.
Secara sederhana dapat dijelaskan, sebelum org*sme wanita harus melalui tahap pemanasan (foreplay) dahulu yang memerlukan waktu cukup lama. Kemudian fase org*sme dan diakhiri dengan fase pemulihan. Pencapaian org*sme dipengaruhi oleh banyak hal antara lain, kondisi fisik, kondisi v*gina dan kondisi sekitarnya.
Apabila selalu timbul nyeri setiap berhubungan maka org*sme akan sulit dicapai. Selain itu, org*sme juga dipengaruhi oleh hal-hal berikut ini : Keinginan untuk berhubungan s*ks, situasi lingkungan saat berhubungan, pengalaman masa lampau atau presepsi tentang tingkah laku s*ksual, pendekatan saat pemanasan, teknik pemanasan yang dilakukan oleh pasangannya, teknik kontak s*ksual, perhatian suami, kemampuan suami untuk bertahan lebih lama dan lain-lain.
Kegagalan org*sme pada wanita, umumnya terletak pada suami. Karena itu, ajaklah suami Anda berdiskusi untuk mengetahui permasalahan sesungguhnya dan hal ini harus didasari oleh rasa saling terbuka dan kejujuran. Langkah berikutnya mencari jalan keluar bersama, apabila belum juga berhasil mintalah dokter ahli untuk membantu memecahkan masalahnya, apabila masalah utama pada istri silahkan berkonsultasi pada dokter spesialis Obgyn, apabila masalah pada suami silahkan berkonsultasi pada spesialis Andrologi. Nah, selamat berdiskusi untuk memecahkan masalah secara bersama!
0 comments:
Post a Comment